Selasa, 04 Mei 2010

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tak sedikit mahasiswa yang tidak tahu metodologi penelitian komunikasi untuk tugas akhirnya. Metodologi penelitian yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Cara ilmiah berarti : kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Rasional, empiris, dan sistematis. Oleh karena itu, pada makalah ini kami membahas mengenai proses penelitian yang dapat dilakukan ketika akan melakukan proses penelitian. Tujuannya agar mempermudah mahasiswa dalam melakukan tugas akhirnya (membuat Skripsi).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa metode penelitian ?
2. Bagaimana sifat penelitian ilmiah ?
3. Apa ciri-ciri penelitian ilmiah ?
4. Apa metode ilmiah ?
5. Apa tujuan ilmiah ?
6. Apa ilmu pengetahuan ?
7. Apa tujuan ilmu pengetahuan ?
8. Apa fungsi ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi metodologi penelitian
2. Untuk mengetahui bagaimana Sifat Penelitian Ilmiah
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
4. Untuk mengetahui Metode Ilmiah
5. Untuk mengetahui Tujuan Ilmiah
6. Untuk mengetahui Ilmu pengetahuan
7. Untuk mengetahui Tujuan Ilmu Pengetahuan
8. Untuk mengetahui Fungsi Ilmu Pengetahuan



BAB II
PEMABAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian
 Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
 Cara ilmiah berarti : kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Rasional, empiris, dan sistematis.
2.2 Sifat Penelitian Ilmiah
Rasional, Empiris, Sistematis
 Rasional : Penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
 Empiris : Cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
 Sistematis : Proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
2.3 Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Terdapat 8 ciri penelitian ilmiah, yaitu:
1. Mempunyai tujuan (purposiveness) Penelitian ilmiah selalu mempunyai tujuan yang jelas. Misalkan seorang manajer meneliti mengenai komitmen karyawan. Tujuan manajer tersebut melakukan penelitian mengenai komitmen karyawan adalah bertujuan untuk mengurangi turnover, ketidakhadiran, dan mungkin juga untuk meningkatkan kinerja. Kondisi itu memperlihatkan bahwa sang manajer melakukan penelitian dengan tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
2. Teliti (rigor) Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan kadar ketepatan atau kepastian (exactitude). Misalkan dalam contoh penelitian manajer di atas. Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan. Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti. Kesimpulan yang diperoleh manajer tersebut akan kurang rigor, karena: (1) ditarik dari hanya beberapa sampel saja (12 orang), yang mungkin pendapatnya tidak mewakili seluruh karyawan yang ada, (2) dalam cara bertanya atau mendapatkan data18 mungkin akan terjadi bias, (3) mungkin terdapat beberapa faktor berpengaruh lainnya yang mempengaruhi komitmen yang tidak teranalisis karena sampel hanya 12 orang, secara statistik seharusnya minimal 30 orang (Dajan, 1990).
3. Dapat diuji (testability) ilmiah harus mengandung pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dikembangkan untuk menguji apakah data empirik (kondisi nyata) mendukung kaitan-kaitan atau hubungan-hubungan yang dihipotesiskan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan penelaahan teoritis mendalam terhadap masalah yang hendak dipecahkan.
4. Dapat di teliti ulang (replicability) penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh secara kebetulan (by chance).
5. Akurat dan meyakinkan (precision dan confidence) penelitian sosial atau manajemen umumnya menarik kesimpulan dari sejumlah sampel yang mewakili populasi. Penarikan kesimpulan mengenai populasi yang diwakili oleh sampel mungkin tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya karena peneliti menarik kesimpulan hanya berdasarkan wakil dari sekumpulan data. Hasil penelitian harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran bahwa hasil penelitian tersebut mendekati kenyataan, sehingga peneliti atau pembaca hasil penelitian akan merasa yakin (confidence) terhadap hasil penelitian.
Presisi (precision) adalah kondisi penemuan “realitas” berdsarkan sampel. Presisi mencerminkan kadar keakuratan atau ketepatan hasil berdasarkan sampel, yang menunjukkan keberadaan yang sebenarnya dari suatu univesal.
6. Keobjektivan ( objectivity) Objektivitas adalah pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional. Misalkan seorang peneliti menemukan bahwa hipotesisnya mengenai hubungan antara gaji dengan motivasi tidak terbukti secara signifikan, tetapi dia tetap menyimpulkan bahwa gaji akan meningkatkan motivasi, karena semua orang mempunyai kecenderungan untuk “dibeli”. Maka kesimpulan atau penarikan interpretasi tersebut bersifat subjektif dan emosional.
7. Keumuman (generalizability) Keumuman (generalizability) adalah sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan. Misalkan penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu), maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi
8. Ringkas (parsimony) Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat dari kerangka berpikir atau model penelitian.
2.4 Metode Ilmiah
Metode Survey
 penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.(kerlinger)
 Pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam
Ex post facto
 Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
 Penelitian ini menggunakan logika dasar seperti pada metode eksperimen yaitu bila x maka y.
Eksperimen
 Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
 Penelitian ini umumnya dilakukan di laboratorium.
 Pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental.
Naturalistik
 Metode penelitian ini sering disebut metode kualitatif yaitu : metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci.
 Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan).
 Analisis data bersifat induktif.
 Hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Policy research
 Dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para pengambil keputusan pada suatu organisasi.
 Analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar.
 Temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan.
Action research
 Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
 Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan, selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien.
 Tujuan utama : perubahan situasi, prilaku, dll.
Evaluasi research
 Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
 Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
 Evaluasi formatif menekankan pada proses, evaluasi sumatif menekankan pada produk
History research
 Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu.
 Tujuan penelitian sejarah : untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
2.5 Tujuan Ilmiah
pure dan applied research
 Pure research : penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami sesuatu secara mendalam tanpa bermaksud untuk menerapkannya.
 Applied research :penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah secara mendalam dan bermaksud untuk menerapkannya.
2.6 Ilmu pengetahuan
Definisi Ilmu Pengetahuan
a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan- pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).
b. Ilmu Pengetahuan adalah pengetahan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif
c. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C, Verhaak).
d. Kumpulan pengetahuan yang benar :
• Mempunyai obyek dan tujuan
• Disusun secara sistematik,
• Berkembang dengan metode ilmiah,
• Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya (diverifikasi).
Beberapa definisi lain ilmu pengetahuan (science) yaitu :
• J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
• J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
• E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
• Cambridge - Dictionary 1995 : Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Perbedaan pengetahuan
Common sense untuk berbagai pengetahuan atau pendapat atau argumentasi yang dikemukakan oleh orang awam dan Science (ilmu pengetahuan) untuk pernyataan, informasi, atau pengetahuan yang dikemukakan oleh kalangan ilmiah.
Secara garis besar, common sense dan science dapat dibedakan menjadi lima, yakni:
1. Penggunaan teori dan konsep-konsep tertentu
Pada pengetahuan yang berupa common sense, cara yang dilakukan hingga pengetahuan itu muncul, tentu tidak mementingkan keberadaan teori atau konsep-konsep tertentu. Dalam memperoleh pengetahuan, common sense berangkat dari hal-hal yang umumnya terjadi, kemudian dibuat menjadi suatu kesimpulan tertentu. Sementara science, dalam merumuskan suatu pengetahuan atau pernyataan, senantiasa berdasarkan kepada suatu teori atau konsep tertentu.
2. Pengujian terhadap hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang didasarkan atas berbagai gejala yang teramati. Pada pengetahuan yang bersifat common sense, sebelum dijadikan sebagai suatu pengetahuan, dugaan-dugaan ini tidak diujikan terlebih dahulu. Common sense hanya melihat gejala yang yang umumnya terjadi kemudian langsung melakukan penyimpulan tanpa memperhatikan dugaan tersebut akurat atau tidak. Sehingga, kesimpulan dalam common sense tidak jarang sebenarnya masih berupa dugaan.
Tidak demikian dengan science. Dalam science, sebelum suatu dugaan dikukuhkan menjadi suatu pengetahuan baru, dugaan tersebut haruslah diuji terlebih dahulu. Jika hasil uji hipotesis nantinya membuktikan bahwa hipotesis yang dikemukakan tidak tepat, maka hipotesis tersebut akan gugur sebagai suatu pengetahuan baru.
3. Ada tidaknya kontrol
Yang dimaksud dengan kontrol adalah peniadaan atau penjagaan variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Sehingga dengan demikian suatu variabel yang dikatakan mempengaruhi suatu hal benar-benar murni mempengaruhi hal tersebut, tanpa adanya kemungkinan campur tangan variabel lain dalam memberikan pengaruh. Perhatian terhadap kontrol ini hanya dilakukan oleh science dalam memperoleh pengetahuan, sementara pada common sense, pengontrolan variabel tidak dilakukan.
4. Pengujian secara sistematis
Dalam merumuskan pengetetahuannya, science melakukan berbagai pengujian dan penyusunan pengetahuan secara sistematis dan prosedural. Lain halnya dengan common sense yang tanpa melakukan pengujian terlebih dahulu, secara langsung membuat kesimpulan sebagai suatu pengetahuan.
5. Mengamati hal-hal yang teramati
Science senantiasa merumuskan pengetahuan pada hal-hal yang teramati, sementara pada common sense, tidak jarang merumuskan pengetahuan pada hal-hal yang bersifat abstrak dan sulit diidentifikasi.
Contoh: Penyakit XXX merupakan hukuman dari Tuhan. Pernyataan ini merupakan pengetahuan yang bersifat common sense karena konsep hukuman dari Tuhan merupakan hal yang abstrak dan tidak teramati. Lain halnya jika disebutkan Penyakit XXX disebabkan karena virus XYY. Keadaan virus XYY sebagai penyebab penyakit XXX merupakan suatu hal yang teramati, sehingga pengetahuan ini merupakan science.
2.7 Tujuan Ilmu Pengetahuan
Tujuan pokok ilmu adalah memahami gejala-gejala alam. Ada berbagai tahap pemahaman :
1. Deskripsi gejala secara cermat.
Dalam memahami apa yang disebut kecerdasan, ilmuwan lebih dahulu menentukan apakah ada gejala kecerdasan. Kalau ada, unsur-unsur apa yang merupakan komponen kecerdasan.
2. Penjelasan
Kita dapat menjelaskan suatu gejala bila kita dapat menjabarkan kondisi-kondisi yang menentukan timbulnya gejala tersebut. Kecermatan penjelasan ditentukan oleh sejumlah factor yang dipergunakan untuk menerangkan timbulnya gejala.
3. Mengorganisasikan secara sistematis
semua bukti empiris yang ada dalam suatu satuan pengetahuan. Bila suatu penjelasan telah diuji berkali-kali dan terbukti benar, penjelasan ini menjadi fakta ilmiah. Fakta-fakta ilmiah, bila diorganisasikan secara sistematis, serta metode yang digunakan untuk sampai kepada fakta-fakta tersebut, merupakan pengetahuan ilmiah.
Menurut Braithwaite, ilmu pengetahuan bertujuan menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan, dengan demikian memungkinkan untuk saling mengaitkan pengetahuan tersebut dengan kejadian yang manusia alami dan membuat ramalan andal tentang kejadian yang belum dikenal
2.8 Fungsi Ilmu Pengetahuan
Adapun Fungsi ilmu pengetahuan adalah:
1. Deskriptif,
2. Pengembangan,
3. Prediksi,
4. Kontrol.
Tegasnya, fungsi ilmu pengetahuan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di dalam pelbagai bidangnya.
1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah
2. Sistem Ilmu
Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh:
Contoh :
Sistem syarat
Fungsi kehidupan manusia
Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia
Sistem panca indera
Sistem vaskuler


Sistem penalaran / logika
Fungsi pengembangan ilmu
Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu
Sistem penulisan ilmiah
Sistem pembuktia
Statistika




BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengertian Metode Penelitian
Sifat Penelitian Ilmiah
Rasional, Empiris, Sistematis
Ciri Penelitian Ilmiah
8 ciri penelitian ilmiah. Kedelapan ciri tersebut adalah purposiveness, rigor, testability, replicability, precision dan confidence, objectivity, generalizability, dan parsimony.

Metode Ilmiah
Metode : Survey, Ex post facto, eksperimen, naturalistik/kualitatif, policy reseach/kebijakan, action research/tindakan, evaluasi, dan sejarah/hostoris research.
Tujuan Ilmiah
• Pure research (murni)
• Applied research (Terapan)
Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif
Tujuan Ilmu Pengetahuan
1. Mengorganisasikan secara sistematis
2. Penjelasan
3. Deskripsi gejala secara cermat.
Fungsi Ilmu Pengetahuan
1). Deskriptif,
2). Pengembangan,
3). Prediksi,
4). Kontrol.





Daftar Pustaka

• 1999, Rakhmat, Jalaludin, Metodologi Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung : Remaja Rosda Karya
• Dadan Suherdiana, Metode Penelitian Komunikasi (Pengantar)
• www.unhas.ac.id
• www.blogs.unpad.ac.id
• www.infoskripsi.com
• www.carol-sinambela.blogspot.com

Tidak ada komentar: