Senin, 14 Juni 2010

Games Tradisional Tak Diminati Lagi

Nama Pipit Nurhotimah
207 400 498
Jurnalistik C/VI

Saat ini, permainan tradisional kian tersisih, tertinggal bahkan terlupakan. Padahal dulu permainan tradisional anak-anak begitu marak, dengan majunya perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi telah menggantikan permainan tradisional anak-anak memasuki era komputerisasi dan digitalisasi.
Salah satunya Orang tua siswa SD Al-Irsyad Kota Bandung, Arief menyatakan, saat ini mulai anak-anak hingga dewasa memiliki hobi asyik menonton di depan layar TV, komputer, dan handphone untuk bermain game.
“Permainan modern memang bisa dimainkan dimana saja dan kapan saja. Tidak jarang pula anak-anak membawa HP ke sekolah untuk main game di waktu istirahat atau ketika ada guru yang berhalangan hadir,” ungkapnya.
Meskipun, lanjut Arief, sekolah sudah melarang siswa-siswa membawa HP namun ternyata masih banyak siswa yang tetap membawa. Mereka memanfaatkan HP bukan hanya sekedar sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai sarana hiburan.
Sementara itu, permainan modern yang saat ini menjadi idola baru bagi anak-anak sangat tidak mendidik, cenderung individual, materialistis, ingin menang sendiri, dan masih banyak efek negatif lainnya.
Ironis memang, terang Arief, permainan modern yang sebagian besar berasal bukan dari negara sendiri, justru semakin digemari. Padahal, permainan tradisional dapat menjadi identitas warisan budaya bangsa ditengah keterpurukan kondisi bangsa saat ini.
“Permaianan tradisional ini lebih riil mengajarkan kepada anak-anak mengenai kerja sama yang baik, toleransi, saling menghargai dan menjunjung tinggi obyektifitas dan keadilan.Ini pendidikan langsung dan nyata, ketimbang permainan modern yang lebih bersifat maya dan menonjolkan kompetitif individual,” beber Arief.
Sementara salah satu pemerhati Budaya dari Bandung Timur Sutan Wahyu Joko Subroto (Bob Udjo) menyatakan, permainan tradisional bisa mengasah kemampuan motorik anak, baik kasar maupun halus, serta gerak refleksnya.
“Selain gerakan motorik, anak juga dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang dengan cepat untuk mengambil keputusan terbaik agar bisa menangkap lawan,” jelasnya.
Seperti permainan dakon/congklak, lanjut dia, manfaatnya anak dapat merangsang menggunakan strategi. Anak harus pandai menentukan poin atau biji di lubang mana yang harus diambil terlebih dahulu, agar bisa mengumpulkan biji lebih banyak dari lawan.
Melihat manfaat-manfaat tersebut dijelaskan, sebenarnya permainan tradisional ini penting dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang. Selain untuk memperoleh manfaat yang tidak bisa didapat dari permainan modern, juga untuk mendapatkan wacana lain yang bisa membuat hidup anak lebih kreatif. “Misalnya,memanfaatkan bahan-bahan disekitar lingkungan seperti Bebedilan dibuat dari Gebog Cau (Pohon Pisang) dan Wawayangan dari Daun Singkong,” ucap Bob.
“Permainan-permainan tradisional ini memiliki nilai positif, anak menjadi lebih banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi mereka dengan orang lain akan semakin baik karena dalam permainannya dimainkan minimal oleh 2 anak, ungkapnya.
Kendalanya untuk dibudayakannya permainan tradisional, terang Bob, adalah terbatasnya lapangan jika di kota, sementara banyak permainan tradisional yang memerlukan arena luas. Kendala lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka, atau kotor.
“Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak,” cetusya. Padahal, kata Bob, permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
Rahma (7th) warga Komplek Panyileukan masih mendambakan betapa baiknya bermain permainan tradisional seperti congkak, ucing sumput (Petak Umpet, red) dan mamasakan. Terlebih hal tersebut, keadaanya sudah hampir punah.
Bahkan dia setiap hari selalu bermain congkak bersama teman sebayanya. Tapi, ada hal sedikit berbeda dalam alat yang digunakannya. Biasanya alat itu terbuat dari kayu yang diukir, atau tanah yang dilubangi. namun dia menggunakan congkak yang dibeli orang tuanya dari supermarket.
Memang alat itu dianggap modern menurut Ama (nama panggilannya), tapi setidaknya dia bersama temannya masih mengenal bagaimana permainan tradisional masih bisa dimainkan, kendati menggunakan alat modern terbuat dari plastic.
Sama halnya dengan Kayla (6th) teman sebayanya, memiliki kegemaran bermain permainan tradisional seperti ucing sumput. Dirinya mengaku, permainan tersebut unik untuk dilakukan dan asyik. Karena, permainan modern jarang diperkenalkan ibunya. Meskipun, dia suka merengek meminta permainan modern seperti Game Boat tapi tidak dibelikan orang tuanya. (Pipit)

Selasa, 04 Mei 2010

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tak sedikit mahasiswa yang tidak tahu metodologi penelitian komunikasi untuk tugas akhirnya. Metodologi penelitian yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Cara ilmiah berarti : kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Rasional, empiris, dan sistematis. Oleh karena itu, pada makalah ini kami membahas mengenai proses penelitian yang dapat dilakukan ketika akan melakukan proses penelitian. Tujuannya agar mempermudah mahasiswa dalam melakukan tugas akhirnya (membuat Skripsi).
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa metode penelitian ?
2. Bagaimana sifat penelitian ilmiah ?
3. Apa ciri-ciri penelitian ilmiah ?
4. Apa metode ilmiah ?
5. Apa tujuan ilmiah ?
6. Apa ilmu pengetahuan ?
7. Apa tujuan ilmu pengetahuan ?
8. Apa fungsi ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi metodologi penelitian
2. Untuk mengetahui bagaimana Sifat Penelitian Ilmiah
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
4. Untuk mengetahui Metode Ilmiah
5. Untuk mengetahui Tujuan Ilmiah
6. Untuk mengetahui Ilmu pengetahuan
7. Untuk mengetahui Tujuan Ilmu Pengetahuan
8. Untuk mengetahui Fungsi Ilmu Pengetahuan



BAB II
PEMABAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian
 Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
 Cara ilmiah berarti : kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Rasional, empiris, dan sistematis.
2.2 Sifat Penelitian Ilmiah
Rasional, Empiris, Sistematis
 Rasional : Penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
 Empiris : Cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
 Sistematis : Proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
2.3 Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Terdapat 8 ciri penelitian ilmiah, yaitu:
1. Mempunyai tujuan (purposiveness) Penelitian ilmiah selalu mempunyai tujuan yang jelas. Misalkan seorang manajer meneliti mengenai komitmen karyawan. Tujuan manajer tersebut melakukan penelitian mengenai komitmen karyawan adalah bertujuan untuk mengurangi turnover, ketidakhadiran, dan mungkin juga untuk meningkatkan kinerja. Kondisi itu memperlihatkan bahwa sang manajer melakukan penelitian dengan tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
2. Teliti (rigor) Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan kadar ketepatan atau kepastian (exactitude). Misalkan dalam contoh penelitian manajer di atas. Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan. Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti. Kesimpulan yang diperoleh manajer tersebut akan kurang rigor, karena: (1) ditarik dari hanya beberapa sampel saja (12 orang), yang mungkin pendapatnya tidak mewakili seluruh karyawan yang ada, (2) dalam cara bertanya atau mendapatkan data18 mungkin akan terjadi bias, (3) mungkin terdapat beberapa faktor berpengaruh lainnya yang mempengaruhi komitmen yang tidak teranalisis karena sampel hanya 12 orang, secara statistik seharusnya minimal 30 orang (Dajan, 1990).
3. Dapat diuji (testability) ilmiah harus mengandung pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dikembangkan untuk menguji apakah data empirik (kondisi nyata) mendukung kaitan-kaitan atau hubungan-hubungan yang dihipotesiskan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan penelaahan teoritis mendalam terhadap masalah yang hendak dipecahkan.
4. Dapat di teliti ulang (replicability) penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh secara kebetulan (by chance).
5. Akurat dan meyakinkan (precision dan confidence) penelitian sosial atau manajemen umumnya menarik kesimpulan dari sejumlah sampel yang mewakili populasi. Penarikan kesimpulan mengenai populasi yang diwakili oleh sampel mungkin tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya karena peneliti menarik kesimpulan hanya berdasarkan wakil dari sekumpulan data. Hasil penelitian harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran bahwa hasil penelitian tersebut mendekati kenyataan, sehingga peneliti atau pembaca hasil penelitian akan merasa yakin (confidence) terhadap hasil penelitian.
Presisi (precision) adalah kondisi penemuan “realitas” berdsarkan sampel. Presisi mencerminkan kadar keakuratan atau ketepatan hasil berdasarkan sampel, yang menunjukkan keberadaan yang sebenarnya dari suatu univesal.
6. Keobjektivan ( objectivity) Objektivitas adalah pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional. Misalkan seorang peneliti menemukan bahwa hipotesisnya mengenai hubungan antara gaji dengan motivasi tidak terbukti secara signifikan, tetapi dia tetap menyimpulkan bahwa gaji akan meningkatkan motivasi, karena semua orang mempunyai kecenderungan untuk “dibeli”. Maka kesimpulan atau penarikan interpretasi tersebut bersifat subjektif dan emosional.
7. Keumuman (generalizability) Keumuman (generalizability) adalah sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan. Misalkan penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu), maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi
8. Ringkas (parsimony) Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat dari kerangka berpikir atau model penelitian.
2.4 Metode Ilmiah
Metode Survey
 penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.(kerlinger)
 Pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam
Ex post facto
 Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
 Penelitian ini menggunakan logika dasar seperti pada metode eksperimen yaitu bila x maka y.
Eksperimen
 Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
 Penelitian ini umumnya dilakukan di laboratorium.
 Pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental.
Naturalistik
 Metode penelitian ini sering disebut metode kualitatif yaitu : metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci.
 Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan).
 Analisis data bersifat induktif.
 Hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Policy research
 Dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para pengambil keputusan pada suatu organisasi.
 Analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar.
 Temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan.
Action research
 Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
 Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan, selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien.
 Tujuan utama : perubahan situasi, prilaku, dll.
Evaluasi research
 Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
 Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
 Evaluasi formatif menekankan pada proses, evaluasi sumatif menekankan pada produk
History research
 Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu.
 Tujuan penelitian sejarah : untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
2.5 Tujuan Ilmiah
pure dan applied research
 Pure research : penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami sesuatu secara mendalam tanpa bermaksud untuk menerapkannya.
 Applied research :penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah secara mendalam dan bermaksud untuk menerapkannya.
2.6 Ilmu pengetahuan
Definisi Ilmu Pengetahuan
a. Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan- pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).
b. Ilmu Pengetahuan adalah pengetahan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif
c. Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C, Verhaak).
d. Kumpulan pengetahuan yang benar :
• Mempunyai obyek dan tujuan
• Disusun secara sistematik,
• Berkembang dengan metode ilmiah,
• Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya (diverifikasi).
Beberapa definisi lain ilmu pengetahuan (science) yaitu :
• J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
• J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
• E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
• Cambridge - Dictionary 1995 : Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Perbedaan pengetahuan
Common sense untuk berbagai pengetahuan atau pendapat atau argumentasi yang dikemukakan oleh orang awam dan Science (ilmu pengetahuan) untuk pernyataan, informasi, atau pengetahuan yang dikemukakan oleh kalangan ilmiah.
Secara garis besar, common sense dan science dapat dibedakan menjadi lima, yakni:
1. Penggunaan teori dan konsep-konsep tertentu
Pada pengetahuan yang berupa common sense, cara yang dilakukan hingga pengetahuan itu muncul, tentu tidak mementingkan keberadaan teori atau konsep-konsep tertentu. Dalam memperoleh pengetahuan, common sense berangkat dari hal-hal yang umumnya terjadi, kemudian dibuat menjadi suatu kesimpulan tertentu. Sementara science, dalam merumuskan suatu pengetahuan atau pernyataan, senantiasa berdasarkan kepada suatu teori atau konsep tertentu.
2. Pengujian terhadap hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang didasarkan atas berbagai gejala yang teramati. Pada pengetahuan yang bersifat common sense, sebelum dijadikan sebagai suatu pengetahuan, dugaan-dugaan ini tidak diujikan terlebih dahulu. Common sense hanya melihat gejala yang yang umumnya terjadi kemudian langsung melakukan penyimpulan tanpa memperhatikan dugaan tersebut akurat atau tidak. Sehingga, kesimpulan dalam common sense tidak jarang sebenarnya masih berupa dugaan.
Tidak demikian dengan science. Dalam science, sebelum suatu dugaan dikukuhkan menjadi suatu pengetahuan baru, dugaan tersebut haruslah diuji terlebih dahulu. Jika hasil uji hipotesis nantinya membuktikan bahwa hipotesis yang dikemukakan tidak tepat, maka hipotesis tersebut akan gugur sebagai suatu pengetahuan baru.
3. Ada tidaknya kontrol
Yang dimaksud dengan kontrol adalah peniadaan atau penjagaan variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Sehingga dengan demikian suatu variabel yang dikatakan mempengaruhi suatu hal benar-benar murni mempengaruhi hal tersebut, tanpa adanya kemungkinan campur tangan variabel lain dalam memberikan pengaruh. Perhatian terhadap kontrol ini hanya dilakukan oleh science dalam memperoleh pengetahuan, sementara pada common sense, pengontrolan variabel tidak dilakukan.
4. Pengujian secara sistematis
Dalam merumuskan pengetetahuannya, science melakukan berbagai pengujian dan penyusunan pengetahuan secara sistematis dan prosedural. Lain halnya dengan common sense yang tanpa melakukan pengujian terlebih dahulu, secara langsung membuat kesimpulan sebagai suatu pengetahuan.
5. Mengamati hal-hal yang teramati
Science senantiasa merumuskan pengetahuan pada hal-hal yang teramati, sementara pada common sense, tidak jarang merumuskan pengetahuan pada hal-hal yang bersifat abstrak dan sulit diidentifikasi.
Contoh: Penyakit XXX merupakan hukuman dari Tuhan. Pernyataan ini merupakan pengetahuan yang bersifat common sense karena konsep hukuman dari Tuhan merupakan hal yang abstrak dan tidak teramati. Lain halnya jika disebutkan Penyakit XXX disebabkan karena virus XYY. Keadaan virus XYY sebagai penyebab penyakit XXX merupakan suatu hal yang teramati, sehingga pengetahuan ini merupakan science.
2.7 Tujuan Ilmu Pengetahuan
Tujuan pokok ilmu adalah memahami gejala-gejala alam. Ada berbagai tahap pemahaman :
1. Deskripsi gejala secara cermat.
Dalam memahami apa yang disebut kecerdasan, ilmuwan lebih dahulu menentukan apakah ada gejala kecerdasan. Kalau ada, unsur-unsur apa yang merupakan komponen kecerdasan.
2. Penjelasan
Kita dapat menjelaskan suatu gejala bila kita dapat menjabarkan kondisi-kondisi yang menentukan timbulnya gejala tersebut. Kecermatan penjelasan ditentukan oleh sejumlah factor yang dipergunakan untuk menerangkan timbulnya gejala.
3. Mengorganisasikan secara sistematis
semua bukti empiris yang ada dalam suatu satuan pengetahuan. Bila suatu penjelasan telah diuji berkali-kali dan terbukti benar, penjelasan ini menjadi fakta ilmiah. Fakta-fakta ilmiah, bila diorganisasikan secara sistematis, serta metode yang digunakan untuk sampai kepada fakta-fakta tersebut, merupakan pengetahuan ilmiah.
Menurut Braithwaite, ilmu pengetahuan bertujuan menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan, dengan demikian memungkinkan untuk saling mengaitkan pengetahuan tersebut dengan kejadian yang manusia alami dan membuat ramalan andal tentang kejadian yang belum dikenal
2.8 Fungsi Ilmu Pengetahuan
Adapun Fungsi ilmu pengetahuan adalah:
1. Deskriptif,
2. Pengembangan,
3. Prediksi,
4. Kontrol.
Tegasnya, fungsi ilmu pengetahuan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di dalam pelbagai bidangnya.
1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu secara ilmiah
2. Sistem Ilmu
Sistem = Bagian-bagian atau elemen-elemen yang berfungsi saling berkaitan/interrelated untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu secara menyeluruh:
Contoh :
Sistem syarat
Fungsi kehidupan manusia
Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia
Sistem panca indera
Sistem vaskuler


Sistem penalaran / logika
Fungsi pengembangan ilmu
Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu
Sistem penulisan ilmiah
Sistem pembuktia
Statistika




BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengertian Metode Penelitian
Sifat Penelitian Ilmiah
Rasional, Empiris, Sistematis
Ciri Penelitian Ilmiah
8 ciri penelitian ilmiah. Kedelapan ciri tersebut adalah purposiveness, rigor, testability, replicability, precision dan confidence, objectivity, generalizability, dan parsimony.

Metode Ilmiah
Metode : Survey, Ex post facto, eksperimen, naturalistik/kualitatif, policy reseach/kebijakan, action research/tindakan, evaluasi, dan sejarah/hostoris research.
Tujuan Ilmiah
• Pure research (murni)
• Applied research (Terapan)
Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif
Tujuan Ilmu Pengetahuan
1. Mengorganisasikan secara sistematis
2. Penjelasan
3. Deskripsi gejala secara cermat.
Fungsi Ilmu Pengetahuan
1). Deskriptif,
2). Pengembangan,
3). Prediksi,
4). Kontrol.





Daftar Pustaka

• 1999, Rakhmat, Jalaludin, Metodologi Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung : Remaja Rosda Karya
• Dadan Suherdiana, Metode Penelitian Komunikasi (Pengantar)
• www.unhas.ac.id
• www.blogs.unpad.ac.id
• www.infoskripsi.com
• www.carol-sinambela.blogspot.com

JURNALISME KONTEMPORER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan terbesar dibidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak muncul TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Internet adalah jaringan computer dunia yang mengembangkan ARPANET, suatu system kominkasi yang terkait dengan pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat system komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan pendidik secara umum. Akhir-akhir ini, melalui computer di rumah, modem dan warnet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV, internet hadir untuk public.
Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dari segi jumlah host computer (computer induk) maupun dari segi jumlah penggunanya. Host computer adalah sebuah computer yang menyinpan informasi yang dapat di akses melalui jaringan. Dari tahun 1995-1999, jumlah host computer meningkat mulai 5,9 juta menjadi 43,2 juta (Network wizards, 1999).
Internet memungkinkan hampir semua orang dibelahan dunia mana pun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Fitur internet paling popular diantaranya adalah : Wordl Wide Wibe (WWW), E-mail, Blog, Face Book dll.
Di dalam makalah ini sedikitnya akan dikupas mengenai fitur dunia maya dan beberapa riset dari adanya internet terhadap perilaku manusia.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk ke dalam fitur dunia maya itu ?
2. Bagaimana perilaku manusia atau akibat dari adanya fitur-fitur tersebut ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui fitur-fitur dunia maya
2. Untuk mengetahui dampak dari adanya fitur-fitur tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fitur Dunia Maya
Fitur internet atau fitur dunia maya memungkinkan kita melakukan interaksi dengan siapa saja melalui cara-cara baru dan menarik. Diantaranya fitur-fitur tersebut adalah :
2.1.1 Hypertext
Salah satu fitur yang paling istimewa dalam world wide web adalah pemakaian hyperlink, yaitu spot-spot pada halaman web yang dapat di klik oleh pengguna untuk berpindah ke spot lain, bak dalam dokumen yang sama, maupun situs lain pada internet. Hyperlink sebenarnya adalah suatu bentuk khusus dari hypertext. Nelson mendefinisikan hypertext sebagai tulisan yang tidak berurutan
2.1.2 Multimedia
Multimedia adalah sebuah system komunikasi yang menawarkan perpaduan teks, grafik, suara, video dan animasi. Akhir-akhir ini, world wide web telah menyajikan streaming multimedia atau audio dan video yang tersedia melalui website.
Sebuah perkembangan terbaru ini adalah video hotlinks, yaitu spot-spot yang muncul ketika video aktif. Ketika spot-spot tersebut kita klik, maka dapat menayangkan video atau audio lain atau menyajikan sebuah halaman teks pada pengguna (Alvear, 1998). Multimedia bekerja dengan baik saat dipadu dengan hyperlink atau hypertext.
2.1.3 Wordl Wide Wibe (WWW)
sebuah system situs computer yang sangat luas yang dapat dikunjungi oleh siapa saja dengan program browser dan dengan menyambungkan computer pada internet.
2.1.4 E-mail
Dalam dunia nyata pada umumnya, kita sering menggunakan surat untuk mengabarkan suatu berita. Namun kekurangan media surat adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dari pengirim ke penerima. Masalah ini dapat dipecahkan dengan menggunakan media telepon. Namun sayangnya jika menggunakan telepon untuk jarak penelepon dan penerima telepon yang cukup jauh, biasanya memerlukan biaya yang tidak murah, karena menggunakan SLJJ atau SLI (Sambungan Langsung Internasional). Oleh karena itu diperlukan media lain yang dapat membantu mengatasi kendala waktu, jarak dan biaya ini.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan email (electronic mail). Email merupakan suatu solusi yang cukup murah, dapat diakses dari mana saja, dan jarang mengalami keterlambatan pengiriman, karena secara umum (jika tidak ada masalah) biasanya email dapat dikirimkan paling lama dalam waktu 5 menit saja. Namun bukan berarti dengan menggunakan email tidak akan ada masalah yang terjadi.
Email yang pertama kali dikirim dilakukan oleh seorang engineer bernama Ray Tomlinson. pada tahun 1971. Sebelumnya, orang hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang lain pada mesin yang sama. Dengan menggunakan teknologi baru ini, Tomlinson berhasil mengirimkan pesan ke mesin komputer yang lain dengan menggunakan tanda @ sebagai tujuan mesin penerima email.
Email tidaklah lebih dari pesan teks sederhana (text message). Pesan dikirimkan dari sebuah mesin (misalnya A) ke mesin lainnya (misalnya B), dan orang lain membaca pesan yang dikirim dari komputer A di komputer B.
2.1.5 Blog
Blog atau yang sering disebut dengan citizen journalism (jurnalisme warga negara). Shayne Bowman dan Chris Willis mendefinisiakan citizen journalism sebagai “the act of citizens playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”.
Jadi CJ bisa diartikan kegiatan jurnlisme yang meliputi proses pencarian, pengolahan, pelaporan, penganalisaan berita dan informasi oleh warga (non-jurnalis) dimana warga memiliki peran yang aktif dalam kegiatan tersebut
Bentuk-bentuk Citizen Journalism
D Lasica lewat tulisannya dalam Online Journalims Review (2003) pernah membagi media untuk citizen journalism dalam beberapa bentuk;
1. Partisipasi audiens (seperti komentar-komentar pengguna yang dilampirkan untuk mengomentari kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap dari kamera HP, atau berita lokal yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas).
2. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website.
3. Partisipasi di berita situs. Berisi komentar-komentar pembaca atas sebuah beria yang disiarkan oleh media tertentu. Beberapa koran seperti Media Indonesia, Koran Tempo membuka space komentar dari pembaca tentang sebuah berita yang disajikan.
4. Tulisan ringan seperti dalam milis, e-mail.
5. Situs pemancar pribadi (video situs pemancar).
Steve Outing pernah mengklasifikasikan bentuk-bentuk citizen journalism sebagai berikut:
1. Citizen journalism membuka ruang untuk komentar publik. Dalam ruang itu, pembaca atau khalayak bisa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalisme profesional. Pada media cetak konvensional jenis ini biasa dikenal dengan surat pembaca.
2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis. Warga diminta untuk ikut menuliskan pengalamannya pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis.
3. Kolaborasi antara jurnalis profesional dengan nonjurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. Tujuannya dijadikan alat untuk mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang profesional nonjurnalis ini dapat juga menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut.
4. Bloghouse warga. Bentuknya blog-blog gratisan yang dikenal, misalnya ada wordpress, blogger, atau multiply. Melalui blog, orang bisa berbagi cerita tentang dunia, dan bisa menceritakan dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.
5. Newsroom citizen transparency blogs. Bentuk ini merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi. Dalam hal ini pembaca bisa melakukan keluhan, kritik, atau pujian atas apa yan ditampilkan organisasi media tersebut.
6. Stand-alone citizen journalism site, yang melalui proses editing. Sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya sangat lokal, yang dialami langsung oleh warga. Editor berperan untuk menjaga kualitas laporan, dan mendidik warga (kontributor) tentang topik-topik yang menarik dan layak untuk dilaporkan.
7. Stand-alone citizen journalism, yang tidak melalui proses editing.
8. Gabungan stand-alone citizen journalism website dan edisi cetak.
9. Hybrid: pro + citizen journalism. Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga.
10. Penggabungan antara jurnalisme profesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Website membeli tulisan dari jurnalis profesional dan menerima tulisan jurnalis warga.
11. Model Wiki. Dalam Wiki, pembaca adalah juga seorang editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang juga bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit (Yudhapramesti, 2007).
2.1.6 Face Book
Sejarah dan Perkembangan Face Book
Asal mula Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg (saat itu mahasiswa semester II Harvard University) membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Zuckerberg yang terinspirasi dari situs Hot or Not menamai situs buatannya Facemash.com. Metode situs ini yaitu menampilkan dua foto pasangan (pria dan wanita), di mana selanjutnya dua pasangan ini akan dipilih oleh para anggota situs mana pasangan yang paling “hot”. Nah, untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling ‘door-to-door’ untuk meminta foto.
Saking nekatnya, Zuckerberg membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Namun aksi ini diketahui pihak kampus dan mereka selanjutnya memblokir situs Facemash.com diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus (walaupun ancaman ini tidak jadi direalisasikan). Atas tindakannya itu, Zuckerberg membela diri dengan mengatakan “Tindakan pihak kampus yang memblokir situs facemash.com memang benar alasannya, namun sayang mereka tidak menyadari potensinya yang bisa saja menjadi alat pendongkrak popularitas bagi kampus itu sendiri”. Ia melanjutkan “Cepat atau lambat, nanti juga akan ada orang lain yang membuat situs serupa”.
Tidak kapok, pada semester berikutnya, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004, Zuckerberg membuat sebuah situs baru bernama “The Facebook” yang beralamat URL: http://www.thefacebook.com. Untuk situs barunya ini, Zuckerberg berkomentar sarkas: “Menurutku upaya pihak kampus yang ingin membuat media pertukaran informasi antar civitas akademik yang butuh waktu bertahun-tahun adalah hal yang konyol. Dengan situsku ini, aku bisa mengerjakannya cuma dalam waktu seminggu saja”.
Saat pertama kali diluncurkan “The Facebook” hanya terbatas di kalangan kampus Harvard saja. Dan sungguh menakjubkan! Dalam waktu satu bulan para penggunanya sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard saat itu. Selanjutnya, sejumlah rekan Zuckerberg turut bergabung memperkuat tim thefacebook.com. Mereka adalah Eduardo Saverin (analis usaha), Dustin Moskovitz (programmer), Andrew McCollum (desainer grafis), dan Chris Hughes.
Bulan maret 2004, thefacebook.com mulai merambah ke beberapa kampus lain di kota Boston, AS dan juga ke sejumlah kampus ternama seperti Stanford, Columbia, Yale, dan Ivy League. Tak butuh waktu lama, situs ini telah tersebar penggunaannya di hampir semua kampus di AS dan Kanada. Bulan Juni 2004, Zuckerberg, McCollum dan Moskovitz memindahkan markas ke Palo Alto, California. Di sini mereka turut dibantu juga oleh Adam D'Angelo dan Sean Parker.
2004
thefacebook.com mendapat investasi pertamanya dari salah seorang pendiri PayPal, Pieter Thiel.
2005
Bulan Mei 2005, thefacebook.com mendapat suntikan dana segar hasil join venture dengan Accel Partners. Tanggal 23 Agustus 2005, thefacebook secara resmi membeli nama domain mereka dari Aboutface.com seharga USD 200.000 dan sejak saat itu penggalan frase “the” tidak dipakai lagi sehingga nama mereka resmi menjadi facebook.com.
Pada tahun 2005 ini juga, facebook telah memperluas jangkauan pengguna ke kalangan pelajar SMA. Masih di tahun yang sama, sejumlah universitas di Meksiko, Inggris Raya, Australia dan Selandia Baru juga sudah bisa menikmati jaringan Facebook.
2006
Awal tahun 2006, Facebook diisukan akan diakuisisi oleh sebuah perusahaan dengan harga USD 750 juta, bahkan tawarannya melonjak hingga USD 2 miliar. Namun kabar ini tak terbukti. Pada bulan April 2006, Facebook mendapat suntikan dana segar USD 25 juta hasil investasi dari Peter Thiel, Greylock Partners, dan Meritech Capital Partners. Bulan Mei tahun yang sama Facebook mulai merambah benua Asia melalui India. Di pertengahan tahun, gilliran Israel dan Jerman. Akhirnya pada 11 September 2006, Facebook merubah status registrasinya menjadi “free to join” bagi semua pemilik alamat email valid di seluruh dunia.
2007
Bulan September 2007, Microsoft mengumumkan telah membeli 1,6% saham Facebook senilai USD 15 miliar. Dalam pengambilan saham ini juga tercakup kesepakatan bahwa Microsoft memiliki hak untuk memasang iklan mereka di Facebook. Melihat langkah ini sejumlah pemain raksasa lain seperti Google, Viacom, Friendster juga mengungkapkan minat mereka untuk berinvestasi di Facebook. Sebelumnya di tahun 2006, Yahoo! telah menawarkan tawaran akuisisi senilai USD 1 miliar. November 2007, seorang miliuner Hongkong Li Ka-shing menanam investasi senilai USD 60 juta di Facebook.


2008
Pada Agustus 2008, majalah Business Week melaporkan sejumlah pihak lain telah ikut menanamkan saham di Facebook sehingga diperkirakan nilai Facebook berkisar antara USD 3.75 miliar sampai USD 5 miliar
Perkembangan Negatif
• Pada Desember 2008, Mahkamah Agung Australia memutuskan menggunakan data-data pengguna Facebook sebagai salah satu dasar dalam penentuan putusan perkara.
• Universitas New Mexico pada Oktober 2005 memblokir akses Facebook dalam jaringannya dengan dalih situs Facebook bukan merupakan situs penunjang kampus. Pemerintah Provinsi Ontario, Kanada juga memblokir akses Facebook dengan alasan yang hampir serupa.
• Beberapa negara sampai saat ini masih melarang akses Facebook ke warga negaranya. Pemerintah Syria melarang akses Facebook dengan alasan situs ini akan dimanfaatkan oleh Israel untuk meluaskan pengaruhnya. Pemerintah Iran juga memblokir Facebook karena khawatir media ini akan digunakan pihak oposisi untuk menggalang jaringannya.
• Pada 5 Februari 2008, seorang warga negara Maroko, Fouad Mourtada, ditahan oleh kepolisian setempat karena membuat profil palsu atas nama Pangeran Moulay Rachid yang merupakan salah satu anggota keluarga Kerajaan Maroko.
• Sejumlah pengguna yang ingin keluar dari jaringan Facebook mengeluh kesulitan dalam menghapus profilnya. Hal ini terjadi karena sebelumnya Facebook hanya mengizinkan pengguna untuk sekedar deaktivasi saja sedangkan data-data pribadi tetap tersimpan dalam server Facebook. Kebijakan ini banyak dikritik oleh para pengguna yang ingin benar-benar menghapus seluruh datanya. Menanggapinya, pihak Facebook kemudian merubah kebijakan pada 29 Februari 2008 sehingga sejak saat itu pengguna yang ingin keluar dapat meminta data-data pribadinya untuk dihapus sama sekali dari jaringan Facebook.
• Pada 2004, ConnectU, sebuah situs yang mirip dengan Facebook, membuat tuntutan hukum kepada Zuckerberg atas tuduhan penjiplakan ide kreatif dan source code. Para pendiri ConnectU (Divya Narendra, Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss) yang merupakan rekan sekelas Zuckerberg di Harvard beranggapan bahwa konsep dasar Facebook adalah ide mereka dan Zuckerberg hanyalah orang yang disewa untuk mendesainnya.
• Seorang warga negara Kanada, Adam Guerbuez, pernah memanfaatkan situs Facebook untuk mengiklankan produk pembesaran penis dan penggunaan mariyuana. Pihak Facebook kemudian menggugat Guerbuez di pengadilan setempat dan memenangi gugatan itu.
• Pada 24 Juli 2008, Grant Raphael, seorang warga Inggris diseret ke meja hijau atas tuduhan membuat profil palsu yang isinya menghujat mantan rekan bisnisnya, Mattew Firsht, sebagai seorang homoseksual.
• Pesepakbola tenar Italia, Alessandro Del Piero menggugat Facebook pada 9 Februari 2009 karena memuat profil palsu dirinya yang berisi tautan-tautan ke berbagai situs propaganda Nazi. Del Piero kemudian menyatakan bahwa ia bukan pendukung Nazi dan sama sekali tidak pernah memiliki akun apapun di Facebook.
2.2 Teori dan Riset Fitur Dunia Maya
2.2.1 Mediamorfosis
Roger Fidler (1997) mempersentasikan gagasannya tentang mediamorfosis yaitu dimana perubahan bentuk media komunikasi biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi-inovasi sosial dan teknologis. Fidler berpendapat bahwa media baru tidak muncul secara spontan dan independen mereka muncul bertahap dari metamorfose media yang lebih lama.
Seperti halnya handphone, dulu handphone itu berukuran sangat besar tidak bisa di masukan kedalam saku baju ataupun celana tapi dengan semakin pesatnya perkembangan media komunikasi atau revolusi media komunikasi maka hari ini ukuran handphone sangat kecil sehingga mudah di bawa kemana-mana. Dan dari asalnya handphone itu cuman bisa sms dan nelpon tetapi sekarang bisa camera, video, TV, internet dll. Itu merupakan salah satu bentuk metamorfosis dari sebuah media komunikasi yang terus mengadakan perubahan kepada yang lebih canggih.

2.2.2 Riset Eros Digital, atau Cinta Online
Walther (1996) telah memberi nama dengan komunikasi hiperpersonal yaitu komunikasi dengan perantara computer yang secara sosial lebih menarik dari pada komunikasi langsung. Dia memberikan tiga factor yang cenderung menjadikan partner komunikasi via computer lebih menarik :
• E-mail dan jenis komunikasi computer lainnya memungkinkan presentasi diri yang sangat selektif, dengan lebih sedikit penampilan atau perilaku yang tidak diinginkan dibandingkan komunikasi langsung.
• Orang yang terlibat dalam komunikasi via computer kadang kala mengalami proses atribusi yang berlebihan yang didalamnya mereka membangun kesan stereotipe tentang partner mereka.
• Ikatan intensitas bisa terjadi yang didalamnya pesan-pesan positif dari seorang partner akan membangkitkan pesan-pesan positif dari rekan satunya.
Jadi kesimpulan dari komunikasi hipersonal itu adalah orang lain tidak akan tahu kalau kita sedang berkomunikasi hanya diri kita sendiri yang tahu kalau kita sedang melakukan komunikasi atau tidak.
2.2.3 Riset Kecanduan Internet
Dalam pandangan instrumentalis (sulfikar Amir, 2007), teknologi diciptakan untuk membantu mengatasi keterbatasan fisik manusia. Demikian dengan adanya internet telah memudahkan manusia dalam mengatur berbagai aktivitas kehidupannya. Itu adalah segi positif dari sebuah teknologi internet.
Tapi disisi lain internet pun memiliki segi negatif selain manusia mendewakannya manusia pun kecanduan internet. Kecanduan internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak memperdulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian. Riset Young (1996) menyebutkan bahwa ruang chatting merupakan sumber utama kecanduan online. Young mengatakan “sering kali, ruang chatting memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup-nyata yang belum terpenuhi seperti dukungan sosial, rasa memiliki dalam sebuah kelompok, atau pengungkapan rahasia-diri seseorang” (Stanley, 1997).
Salah satu contoh nyata yang banyak digandrungi hari ini diberbagai kalangan masyarakat yaitu Face Book. Dengan face book kita bisa berbagi informasi kepada siapa pun dan dimana pun bahkan kita bisa curhat dengan teman-teman kita yang jauh diluar sana. Sehingga banyak hari ini remaja putri yang hilang akibat dari face book, ketika ia punya masalah dan keluarganya tak acuh padanya maka dia mencari teman yang bisa di ajak berbagi yaitu melalui face book, yang sebelumnya padahal belum ia kenal.
2.2.4 Riset Pemakaian Internet dan Depresi
Beberapa kepedulian terhadap internet tidak berkenaan dengan kecanduannya sendiri, tetapi dengan berbagai kemungkinan efek psikologi yang berbahaya. Misalnya, pemakaian internet yang berlebihan banyak menghabiskan banyak waktu yang semestinya bisa diluangkan bersama anggota keluarga atau teman, penarikan diri dari sosial ini kemudian dapat mengurangi berbagai dukungan sosial yang penting, yang menyebabkan depresi.
Para peneliti menemukan bahwa pemakaian internet yang lebih tinggi berkaitan dengan berkurangnya hubungan dengan anggota keluarganya, menurunnya hubungan sosial di luar keluarga, dan meningkatnya depresi dan rasa kesepian. Mereka mengatakan bahwa terdapat dua penjelasan berbeda tentang dampak negatif pemakaian internet yang diamati. Yaitu :
• Internet dapat menyingkirkan hubungan sosial dengan bertatap muka langsung
• Internet dapat menyebabkan orang mengubah hubungan sosial yang kuat yang dikembangkan dalam komunitas langsung dengan hubungan sosial yang lemah yang dibangun melalui web.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Amir (2007) kita tidak perlu paranoid dan bersikap antiteknologi karena manusia tidak akan pernah lepas dari teknologi. Tetapi yang dibutuhkan adalah suatu tingkat pemahaman teknologi yang lebih mendalam.
Disini peran orang tua pun sangatlah penting dalam mengawasi pergaulan anaknya baik dalam dunia nyata maupun dunia maya.


DAFTAR PUSTAKA
• 2008, Werner J. Severin – James W. Tankard, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
• 2007, Ujang, Saefullah, Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama, Bandung : Simbiosa Rekatama Media
• www.asal-usul.com
• www.wiwid.org

Sejarah Jurnalisme Pembangunan PARADIGMA DAN AWAL TEORI PEMBANGUNAN

Jurnalisme pembangunan (journalism of development) adalah jurnalisme yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menyadarkan masyakarat tentang pembangunan. Di sini jurnalis berusaha meyakinkan masyarakat akan masa depan, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Jurnalisme pembangunan atau sering disebut “pers pembangunan” dalam praktiknya mengutamakan peranan pers dalam rangka pembangunan nasional negara dan bangsanya dengan tujuan untuk mencapai perubahan ke arah yang lebih baik.
Konsep jurnalisme pembangunan ini mulai diperkenalkan, berawal dari pemikiran bagaimana menemukan rumusan atau model komunikasi yang cepat, murah, dan massal bagi tujuan pembangunan. Lahirnya konsep ini banyak didorong para praktisi yang berlatar belakang wartawan dengan memanfaatkan potensi media komunikasi dalam kegiatan pembangunan melalui kebijakan pemberitaan yang mendukung peliputan pembangunan.
Jurnalisme Pembangunan lahir dari institut pers yang diprakrasi Juan Mercado, salah seorang direktur Philipine Press Institute. Tepatnya ketika Press Foundation of Asia menyelenggarakan Kursus Latihan Penulis Ekonomi se-Asia yang pertama di Manila pada tahun 1968, yang mencerminkan penekanan ganda dari jurnalisme pembangunan, yaitu:
• Pembangunan ekonomi di Asia
• Teknik penulisan yang jelas
Sedangkan paradigma awal pembangunan pada mulanya banyak terinspirasi oleh tiga teori besar tentang perubahan social pada masyarakat yakni :
1. Teori Modernisasi
Teori modernisasi lahir sekitar tahun 1950, yang ditandai beberapa momentum penting, yaitu :
Pertama : terjadinya revolusi intelektual di setiap Negara untuk melakukan respons terhadap Perang Dunia II
Kedua : terjadinya perang dingin antara negar komunis di bawah pimpinan Negara sosialis Uni Soviet yang berideologi sosialis dan Amerika Serikat yang berideologi kapitalis.
Teori ini melihat masyarakat pada posisi dikotomi, yaitu modern dan tradisional. Menurut Yudistira (2003) teori modernisasi adalah suatu deskripsi dan eksplanasi tentang proses transformasi dari masyarakat yang tradisional atau berkembang menuju masyarakat modern.
Menurut Edward F. Borgotta dan Maria Borgotta ciri masyarakat modern ditandai dengan kecenderungan mereka menganggap teori modernisasi sebagai salah satu perspektif sosiologi yang berorientasi pada pembangunan dan keterbelakangan. Perhatian utama teori ini, yaitu pada cara masyarakat dulu dan sekarang yang telah modern diwesternisasikan melalui proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan social, politik, dan struktur budaya.
Daniel Lerner (1985) mengemukakan bahwa aspek dasar modernisasi adalah urbanisasi, industrialisasi, sekularisasi, demokratisasi, pendidikan, dan peran serta media massa yang semuanya berlangsung dalam keterkaitan utuh, tidak terpisah dan tidak serampangan. Sehingga Weber menyebut bahwa modernisasi adalah proyek Negara besar (Amerika) pada Negara dunia ketiga.
Samuel P. Huntington, melakukan tinjauan terhadap modernisasi yakni, secara psikologis, demografis, sosiologi, dan politik.
Modernisasi sendiri menganut tiga asumsi pokok yakni :
• Mempercayai kondisi tradisional serta modern sebagai kondisi yang dikotomis.
• Percaya bahwa factor-faktor penyebab keterbelakangan adalah factor nonmaterial, terutama dunia ide dan alam pikiran.
• Bersifat fositivistik
Teori modernisasi mengusung semangat pembangunan mengubah masyarakat dari era tradisional menuju masyarakat modern.
Menurut Harrison (1988), modernisasi akan berpengaruh terhadap perubahan susunan dan pola masyarakat, dengan terjadinya diferensiasi structural.


2. Teori Ketergantungan
Teori ini merupakan penggabungan antara pandangan liberal dan sosialis. Asumsi yang coba dikembangkan dalam teori ini hanya sebatas memberikan kesempatan kepada negara-negara baru untuk berkembang melalui penyediaan fasilitas penunjang dari Negara maju.
Hubungan ketergantungan dalam teori ini digambarkan sebagai posisi saling membutuhkan dan saling mengisi. Bahwasanya keberhasilan pembangunan suatu Negara tidak akan tercapai tanpa bantuan atau ketergantungan pihak lain.
Santos (1970) menyatakan bahwa ada tiga bentuk ketergantungan, yaitu ;
• Ketergantungan colonial
• Ketergantungan industry keuangan, dan
• Ketergantungan teknologi industri
3. Teori Sistem Dunia
Dinamika Negara ditentukan oleh system dunia, maka menurut Wallerstein, suatu Negara bisa “naik atau turun kelas”
Inti dari teori Wallerstein ini adalah tiga strategi bagi terjadinya kenaikan kelas Negara-negara dalam system perekonomian dunia, yakni :
Pertama : kenaikan kelas terjadi dengan merebut kesempatan yang datang
Kedua : kenaikan kelas terjadi melalui undangan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan multi-nasional
Ketiga : kenaikan kelas terjadi karena kebijaksanaan Negara untuk memandirikan negaranya.
Teori system dunia menekankan akan pentingnya analisis totalitas yang berjangka panjang. Oleh sebab itu, analisis yang tepat menurut perspektif ini adalah keseluruhan dunia yang merupakan salah satu system yang menyejarah yang terdiri dari 3 starata, yaitu : pusat, setengah pinggiran dan pinggiran.
Berdasarkan pandangan ketiga teori tersebut, kita bisa menggambarkan ciri-ciri dari teori pembangunan sebagi berikut :
• Pendekatan positif instrumental terutama menggunakan indicator kuantitatif
• Perspektif formal, dimana pembangunan dirumuskan secara universal yang dapat dikombinasikan dengan model peramalan
• Budaya yang kebarat-baratan (etnosentris)
• Berfaham endogenous atas eksogenous
• Perspektif deterministic ekonomi, teknologis, dan budaya massa.

Sumber
2007, Dilla, Sumadi. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu, Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Selasa, 27 April 2010

PERDA PENGAWASAN MIRAS Vs PERDA PELARANGAN MIRAS

Lembaran Kota (LK) No 19 Tahun 2009 perihal usulan Raperda Pengawasan dan Pengendalian Miras menuai kontroversi masyarakat. Dalam Lembaran Kota (LK) terdapat sejumlah pasal yang lemah, dimana peredaran miras mudah di dapat ditempat umum seperti supermarket dan minimarket. Meski nantinya banyak hal yang diatur dalam perda termasuk kadar alcohol, tetapi miras tetap haram hukumnya dan banyak dampak negatifnya ketimbang positifnya.
Webster’s New World Dictionary mendefinisikan alkohol sebagai Suatu cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, pedas atau tajam, cairan (C2H5OH), yang dapat terbakar seperti bensin, digunakan di industri dan dalam obat, elemen memabukkan dari minuman whisky, anggur, bir, dan minuman keras berfermentasi atau sulingan lainnya, dan juga disebut ethyl alcohol atau disingkat ethanol.
Dapat disimpulkan bahwa alkohol adalah suatu cairan yang berbahaya yang biasa dicampurkan ke dalam segala jenis minuman keras, yang bila diminum akan merusak tubuh, pikiran, dan berpengaruh pada hubungan sosial dengan sesama manusia, juga hubungan rohani dengan sesama saudara seiman dan Allah.
Alkohol, menimbulkan banyak dampak negatif pada tubuh, mental atau jiwa serta kerohanian manusia.
Segala sesuatu diciptakan oleh Allah “sungguh amat baik.” Begitu pun alkohol adalah bagian dari segala ciptaan Allah yang “sungguh amat baik’. Tetapi perlu diingat bahwa manusia diberi batasan dalam menggunakan semua yang diciptakan dalam alam semesta ini, tidak bebas seperti yang diinginkan manusia sendiri. Kalau manusia melanggar batasan yang telah ditetapkan Allah itu, maka akan selalu menerima akibat.



Dapat diklasifikasikan akibat yang ditimbulkan oleh alkohol dalam 4 bagian:
1. Secara Fisik
Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa alkohol atau minuman keras merusak tubuh manusia dan menyebabkan beberapa penyakit kronis yang dapat berakibat fatal. Minuman beralkohol adalah racun, contohnya seperti beer, whisky yang bisa merusak sistem syaraf, menimbulkan kerusakan pada otak, kerusakan pada sel-sel tubuh dan bahkan menyebabkan kematian mendadak.
Alkohol menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan, bahkan kanker perut, merusak sistem pernapasan dan menyebabkan radang paru-paru, kedinginan, tingginya frekuensi untuk terserang penyakit TBC bagi peminum berat, menyebabkan penyakit jantung, melemahkan ginjal, mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit, merusak sistem reproduksi (lemah syawat), dsb.
Berbagai penelitian ilmiah juga menegaskan bahaya minuman ber-alkohol terhadap liver, fungsi seksual, menyebabkan berbagai penyakit pada wanita, gangguan sistem saluran urine, sistem pencernaan, sistem aliran darah, sistem pernapasan, kelenjar telinga, kelenjar kelamin dan sistem metabolism tubuh.
Selain itu alcohol juga menyebabkan :
• Berat badan naik: Karena pada umumnya minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan gula yang tinggi.
• Tekanan darah tinggi: Alkohol merupakan pemicu tekanan darah.
• Sistem kekebalan tubuh menurun: Dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka tubuh anda akan mudah terserang infeksi.
• Kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan & gangguan hati: Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi, semakin besar pula resiko anda terjangkit kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati.
Akhirnya, benarlah apa yang disabdakan Rasulullah SAW, “Khamar bukan obat, tapi penyakit!” Shahih Muslim, 1903.


2. Secara Psikologis (mental).
Secara psikologis orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol akan berada dalam beberapa kondisi seperti yang diuraikan Christian Tracts berikut ini:
a. Korsakoff’s psychosis (suatu keadaan dimana si peminum kehilangan ingatannya, dan sering sekali berakibat cacat mental).
b. Alcoholic paranoia (suatu keadaan kejiwaan dimana seorang telah mencapai delusi diri. Seorang itu menjadi suatu ancaman bagi kehidupan dan keselamatan orang-orang yang ada di sekitarnya).
c. Alcoholic epilepsy (suatu keadaan seorang peminum seperti terserang penyakit epilepsi (sawan) dan itu menyakitkan sehingga penderita harus meminum sejumlah obat penenang dosis tinggi, yang akibatnya dia tidak dapat menjalani kehidupan normal).
d. Alcoholic hallucinosis (suatu keadaan di mana si peminum mendengar suara-suara yang bersifat imajinatif, dan sering menyalahkan alam. Salah mengartikan suara-suara pada radio atau televisi, juga percakapan-percakapan secara kebetulan oleh orang asing, berpikir bahwa hal itu ditujukan pada dirinya yang bersifat menyanjung atau sebaliknya mengancam).
3. Secara Sosial
Banyak bentuk kejahatan yang diakibatkan oleh minuman keras atau alkohol, di antaranya seperti perkelahian sehingga membatasi diri untuk bersosialisasi, pemerkosaan, pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, percekcokan dalam rumah tangga, perlakukan tidak wajar pada anak. Ini adalah dampak nyata yang kita sering saksikan di mana-mana. Sangat hebat dampak negatif yang disebabkan oleh alcohol
4. Secara Spiritual
Firman Allah :
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (Qs. Al-Baqarah : 219)

Melihat firman Allah diatas sudah sangat jelas selain khamar/miras hukumnya haram, miras juga sedikit sekali manfaatnya ketimbang madorotnya/negatifnya.
Jadi jelaslah bahwa alkohol bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi manusia. Tidak ada orang yang hidup bahagia karena minum alkohol, tetapi sebaliknya penderitaan baik secara fisik, mental, penolakan oleh orang-orang di sekitar, ataupun yang paling fatal penderitaan rohani, yakni berada di dalam dosa yang mengancam keselamatan jiwa.
Untuk itu Perda Miras perlu dikaji ulang karena dengan Perda Pengawasan Miras seolah-olah miras itu di legal kan. Dan akan tercorenglah Bandung sebagai Kota Agamis.
Pemkot Bandung dari pajak minuman beralkohol pada tahun 2009 hanya Rp 4,1 miliar dan tidak sebanding dengan efek yang ditimbulkan. Jumlah itu kecil sekali untuk pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Untuk apa mengorbankan masyarakat demi pendapatan yang tidak seberapa.
Jika alasan menjual miras untuk meladeni wisatawan di Bandung kurang kuat. Karena upaya untuk menarik wisatawan bisa dilakukan dengan membenahi sejumlah infrastruktur atau penataan kota.
Melihat potensi pendapatan miras yang tidak besar, juga bertentangan dengan ketentuan Islam, banyak negative ketimbang positifnya cukup menjadi alasan untuk merubah substansi dalam raperda miras tersebut. Dengan begitu, Perda Pengawasan Miras bisa diganti dengan Perda Pelarangan Miras.

Minggu, 04 April 2010

KBK (KURIKULUM BERBASIS KEKERASAN)
Sungguh ironis dunia pendidikan hari ini. Lagi-lagi seorang guru aniaya murid, yang menimpa pada Muhammad pelajar kelas 7 (tujuh) Makasar, Karena ulahnya bermain sepak bola di dalam kelas mengakibatkan sekarang dia buta. Tidak hanya itu, akibat dari kurang kesabaran seorang guru banyak anak didik yang hidupnya tak normal lagi seperti halnya Didi kelas dua SD karena membuang sampah sembarangan membuatnya sekarang dia terbaring karena lumpuh. Itu semua di akibatkan oleh seorang guru yang ceroboh, kurang arif dan bijaksana dalam mendidik anak muridnya.
Padahal seorang guru adalah suri tauladan buat murid-muridnya seharusnya jangan mudah tersulut emosi tetapi harus memiliki kesabaran untuk mendidiknya. Dengan emosi, seorang murid dari bangku sekolahnya bukanlah mendapatkan ilmu melainkan hanyalah kekerasan yang menyebabkan ia trauma dan tidak mau lagi belajar.
Dengan begitu muncul pertanyaan, pendidikan bangsa ini mau di bawa dan diarahkan kemana? Ini semua adalah PR dan bahan renungan bagi semua pendidik supaya lebih arif dan bijaksana.

BUDAYA POP = BUDAYA MASSA

BUDAYA POP = BUDAYA MASSA

Pengertian Budaya Pop
Cultural popular (budaya pop) dalam bahasa spanyol dan portugis secara harpiyah berarti kebudayaan rakyat. Secara istilah budaya pop atau budaya massa sering didefinisikan sebagai budaya yang berlawaanan dengan budaya luhur. Dalam ensiklopedi Encarta (2004) budaya pop adalah nilai-nilai yang berasal dalam industry iklan, industry hiburan, media dan symbol mode yang ditujukan kepada masyarakat awam.
Karakteristik Budaya Pop
1. Objektivitas
2. Alienasi
3. Pembodohan
4. Budaya pop dibangun atas permisivitas akan nilai dan moralitas
5. Budaya pop bersifat instan
6. Budaya pop bersifat massa
7. Budaya pop didukung sepenuhnya oleh kapitalisme global yang lebih menekankan pertumbuhan ekonomi tanpa kompromi dengan baik dan buruk
Ruang-Ruang Budaya Pop
1. Fashion (pakaian)
2. Fun (hiburan)
3. Food (makanan)
4. Film
Solusi Untuk Mengatasi Budaya Pop
1. Back to culture
2. Back to agama

*** 2008, Dadan, Anugerah – Winny, Kresnowati, Komunikasi Antar Budaya Konsep dan Aplikasi, Jakarta : Jala Permata